Minggu, 06 Juli 2014

Captured MV F(x) Red Light

Annyeongggggg~~~~~~
aku balik lagi nih! kali ini aku ngecapture MV girlband kesukaan aku:3 hahay
asli, aku seneng banget akhirnya f(x) bisa comeback lagi;;_;; setelah sekian lama menzolimi (?) SM hahaha, capturannya belum semua member soalnya aku pegalhhh pake h mengcapture+editnya! enjoy














Jumat, 20 Juni 2014

RAIN


Title     : Rain

Author : chozzaraii

Cast     : Ahn Jae Hyun
              Park Jina

Genre  : Romace

----
Ini aku buat karena park Jina(temen aku, nama di samarkan) minta buatin FF yang ber-cast dia dan Ahn Jae Hyun, dan alhasil jadilah FF ini, ini bisa di sebut Drabble ya? Gak bisa di sebut drabble juga sih soalnya kepanjangan banyak, tapi insyaallah kalo dapet ide aku bisa buat series huehehe

**
Author PoV

     Hari ini cuaca di seoul sedang buruk, Jina berjalan cepat ingin cepat sampai kerumahnya, karena langit mulai nampak gelap dan kapan saja siap menurunkan hujannya, tinggal satu tikungan dan di ujung jalan itu adalah rumah Jina tetapi sepertinya langit tidak bisa menunggu Gadis itu sampai rumahnya, air hujan turun dengan deras, dengan berlari Jina menghindari air itu agar tidak mengenai dirinya terlalu banyak
Jina berteduh di halte bus sebrang jalan tempat dimana Gadis itu biasa menunggu bus saat pergi sekolah, Jina menepuk-nepuk bagian bajunya yang terkena air hujan paling banyak, saat asik mencoba mengurangi air yg berada di bajunya seorang dengan tidak sopannya menabrak Gadis itu, alhasil tubuhmu tersungkur jatuh menabrak aspal, Jina memekik keras lalu memalingkan wajahnya untuk melihat siapa orang yang telah menabraknya ia sudah bersiap-siap untuk memaki orang itu tetapi saat melihat orang itu mulutnya tersumpal rapih, tubuh gadis itu menjadi kaku dan darahnya seperti mendidih, ternyata orang yg menabrak Gadis itu adalah pria yang dari dulu ia kagumi, pria yang menabraknya tersentak kaget karena menabrak Gadis itu, kemudian dia membantu Jina berdiri

     "maaf, aku tidak melihat ada orang" dia merdeham kaku kemudian membungkuk sopan setelah membantu Jina berdiri, Jina itu berdeham kemudia mengangguk singkat, "tidak ada yang terluka kan?" tanya pria itu sambil memeriksa lengan Jina yg menabrak aspal tadi "Gwenchanayo, Ahn jae hyun-ssi" jawab gadis itu, kemudian menarik tangannya canggung
"aku membawa payung, biar aku antar kamu sampai rumah" dia membuka payungnya dan tanpa persetujuan Gadis itu dia menarik tangan gadis itu agar berpayung bersamanya kemudian mereka berjalan pulang bersama, tanpa Gadis itu sadari, pria itu dengan sengaja berteduh di halte yang sama denganmu sementara dia mengantongi payungnya agar bisa mengajak Gadis itu pulang bersamanya, dan tanpa Gadis itu sadari pria itu sengaja menabrak tubuh Gadis itu agar dia punya alasan agar Gadis itu tidak menolak ajakannya pulang karena merasa tidak enak telah menabrak gadis itu, pada saat itu tanpa  sadari hubungan mereka bertambah dekat setiap harinya

-tamat-

Huehheheheeh cemilan kecil

Jumat, 02 Mei 2014

FanFiction : True Love?



Title                :True Love?

Author            : chozzaraii

Cast                : Park Jina [OC]
                        Choi Junhong a.k.a Zelo
                        Jeon Jungkook
                        Kim Nana [OC]

Suport Cast   : Jung Ilhoon

Rating           : G

Genre            : AU, School-life, Romance

...

Author POV


“Ah! Apakah namja itu sudah datang? Astaga kenapa aku bisa terlambat bangun” seorang gadis dengan tergesa gesa memasuki ruang kelas yang sudah terisi beberapa murid,  ia menempati bangku yang berada paling pojok dekat jendela, merapikan rambutnya yang menutupi mukanya lalu menatap keluar jendela yang berhadapan langsung dengan lapangan sepakbola, biasanya ia menemukan namja itu melewati tengah lapangan bersama teman temannya, apakah ia terlambat? Gadis itu langsung melihat jam yang melingkar di tengannya, ia hanya telat sedikit biasanya namja itu datang jam setengah delapan, apakah dia sudah datang??? Seketika semangatnya menguap
“mencari seseorang, Jina ssi?” gadis itu tersentak saat seseorang berbicara di telinganya “ya! Kau ngagetkanku!!” Gadis yang di panggil Jina itu memekik kesal, dadanya berdegup kencang takut rutinitas paginya itu di ketahui orang lain
“hei, adanya kau yang mengaggetkan kami, tiba tiba kau memasuki kelas dengan berlari lalu menatap keluar jendela dengan gerakan aneh, kau di kejar kejar seseorang?” ilhoon sang ketua kelas sekaligus teman Jina itu bertanya penasaran
“tidak, kau berlebihan” jawab Jina kaku lalu pergi menuju mejanya yang sesungguhnya, terpaksa dia tidak melihat namja yang ia sukai hari ini karena kelakuannya hari ini yang mencolok, takut teman teman yang lain mengetahui apa yang ia perhatikan selama ini
           
“memangnya dia melihat apa?” ilhoon bergumam sambil memperhatikan keluar jendela, mata Jina terbelalak saat Ilhoon mengintip jendela yang berhedapan langsung dengan lapangan, dengan melangkah cepat Jina sudah berada di depan Illhoon
“Ilhoon ssi, A.. Aku ingin menanyakan sesuatu” Jina tergagap sambil mencoba mengalihkan perhatian Illhoon, bisa gawat kalau Ilhoon melihat namja itu

Illhoon menatap Jina curiga “apa yang kau sembunyikan?” Ilhoon tersenyum evil tidak menggubris ucapan Jina dan Ilhoon melihat sesuatu yang menarik melihat Jina yang gelagapan
“Ti… dak, tidak ada” Jina meruntuki dirinya suaranya semakin gugup, Ilhoon melihat keluar jendela lagi, mencari alasan kenapa Jina begitu gugup “Ya!! Jangan menghalangiku” Jina menutupi jendela dengan badannya
“Tidak ada apa apa disana!! Kau tidak percaya sekali sih?” Jina mendorong Ilhoon menjauhi jendela “kalau tidak ada apa apa kenapa kau sangat gugup huh?” Ilhoon menyeringai “Aku tidak gugup!” Bentak Jina

“Apa yang sedang kalian lakukan dimejaku?” suara lain menyadarkan Jina dan Ilhoon yang sedang  ribut sendiri, Jungkook si pemilik meja menatap aneh kepada dua orang yang tengah dorong dorongan itu
“jungkook-ssi bisa kau memberi tauku sia-hhmpp…”  Jina mendekap mulut Ilhoon lalu menarik Ilhoon menjauh
“kami tidak melakukan apapun, hehe” Ucap Jina dengan tertawa terpaksa, Jungkook hanya mendelikkan bahunya sambil menatap aneh kedua orang itu yang berjalan menjauh

“Yaa, katakan padaku siapa orangnya” ucap Ilhoon setelah berhasil melepaskan tangan Jina yang menyumpal mulutnya
“aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan” balas Jina polos—pura pura polos lebih tepatnya— “tidak perlu takut Jina-ssi, aku akan merahasiakannya” Ilhoon memasang wajahnya dengan penuh keyakinan “merahasiakan apa? Bahkan tidak ada yang perlu di rahasiakan” cibir Jina
“ya ya! Aku pikir aku tidak tau, kau sedang melihat seseorang yang kau suka kan?” tebak Ilhoon sambil sersenyum lebar,  Jina menatap Illhoon tajam berusaha tidak terhasut perkataan Ilhoon
“jangan membuat berita yang tidak benar” ucap Jina dingin lalu meninggalkan Ilhoon, bagaimanapun dia harus melihat namja itu hari ini, kebiasannya sejak masuk sekolah ini, ia tidak pernah absen melihat wajah namja yang membuatnya tertarik itu, sebelum Jina keluar kelas ia melirik sekilas kearah Jungkook, Jungkook adalah teman pria yang Jina kagumi jadi jika Jungkook sudah berada di kelas saat ini, sudah pasti pria itu juga sudah ada di kelasnya, Jina buru buru keluar kelas beberapa menit lagi bel berbunyi ia takut tidak bisa melihat pria itu

“Jina-ssi, Ya!! Kenapa pergi? Aish bocah itu” teriak Ilhoon yang masing bisa di dengar dengan baik oleh Jina
Jina berjalan cepat hampir berlari dan langkahnya berhenti pada sebuah kelas, dia tau betul kelas itu milik siapa, apa dia harus mengintip? Tapi kalau dia di curigai bagaimana? Tapi dia penasaran.. mengintip sekikit tidak masalah, tidak tidak.. gadis itu menggeleng cepat bahkan tanpa sadar gadis itu sudah berjalan bulak-balik didepan kelas itu, menimbang nimbang apakah ia harus mengintip atau tidak, pada saat ia ingin berbalik lagi tiba-tiba ia menabrak seseorang

“Omona” keseimbangan gadis itu hilang dan tubuhnya akan jatuh ke belakang jika tangan itu tidak menarik tubuh Jina
“gwenchana?” mata Jina melebar dan jantungnya berdetak tidak beraturan dia tau betul siapa pemilik suara itu, mata Jina menatap mata itu lurus mulutnya kaku dan sepertinya wajahnya kini sudah mulai memanas, orang itu membantu Jina berdiri dengan benar lalu tersenyum manis
“lain kali lebih berhati hati” orang itu mengacak acak rambut Jina sambil berlalu memasuki kelasnya, keseimbangan Jina hampir hilang kembali tetapi ini dengan alasan yang berbeda, kakinya seperti tidak mempunyai tulang bahkan tangannya bergetar sekarang, ia menyentuh  rambutnya, apakah ini nyata? Apakah ini nyata? Apakah ini nyata? 
“Astaga mimpi apa aku semalam” Jina meloncat loncat kegirangan sambil mengelus rambutnya, bahkan dia tidak sadar orang yang di tabraknya tadi masih memperhatikan Jina yang meloncat loncat kegirangan, orang itu tersenyum lucu melihat kelakuan Jina

“kenapa kau belum masuk kelas?” Jina membeku lalu membalikkan badannya perlahan, disana sudah ada guru matematika yang menatapnya sangar
“kau tidak mendengar bel sudah berebunyi dari tadi? Kenapa masih disini?”
“A-A sakit seosangnim, Aduh” Jina meringis saat Guru matematikanya itu menjewer Jina sambil menyeretnya menuju kelas Jina, dia lupa kalau jam pelajaran pertama Matematika, Jina memohon agar jeweran itu berhenti sambil berjalan menuju kelasnya, Jina agak menyesal kenapa Guru matematikanya itu sangat mengenal dirinya
“Aduh, seosangnim aku bisa berjalan sendiri”  Gurunya itu tidak menggubris rengekan Jina dan terus berjalan menuju kelas Jina tanpa melepaskan jewerannya

“hei! Apa yang kau lihat? Kenapa tersenyum sendiri seperti itu?” Zelo tersadar saat seorang temannya menyenggol pundaknya pelan “Aniya”
“aneh sekali” temannya ikut melihat pandangan zelo tetapi dia tidak menemukan apapun lalu temannya itu menatap zelo dengan tatapan ‘apa kau sudah gila?’ Zelo hanya mendelikkan bahunya lalu mengeluarkan bukunya dari dalam tas saat guru sejarahnya memasuki kelas, Zelo sesekali melirik kearah luar lalu tersenyum kecil “menarik” gumamnya, lalu mulai focus pada gurunya yang mulai mengabsen


Jina POV

             Bel berbunyi dua kali menandakan pelajaran pertama usai aku merebahkan kepala ke atas meja, membuang nafas pelan lalu mengacak ngacak rambutku sebal, aku tidak bisa berkonsentrasi gara gara pria itu, terpaksa hari ini aku harus mengeluarkan uang untuk meneraktir temanku agar mau mengajariku materi yang baru di bahas tadi
“ada apa? kau terlihat frustasi?” lagi lagi pria ini, Ilhoon mengacak acak rambutku yang sudah berantakan lalu duduk di depanku setelah mengusir si empunya bangku, aku menyentuh kembali kepalaku mengingat kejadian yang terjadi satu jam yang lalu, tanpa sadar aku tersenyum lalu dadaku kembali berdegup kencang
“Ya, kenapa wajahmu memerah? Kau senang ya aku mengacak acak rambutmu? Hahaha” astaga, percaya diri sekali dia tapi apakah benar wajahku memerah? Aku merasakan telingaku panas
“apa kau begitu senang? Wajahmu seperti kepiting rebus, astaga aku tersanjung” ais! Apa yang dia sedang katakan?
“jangan mengajakku bicara” gumamku sambil memejamkan mata
“Ya! Ini sikapmu pada orang yang kau sukai?” aku tersedak dengan air liurku sendiri “mwoya?”
“kau menyukaikukan? Lihat wajahmu itu, terlihat jelas” astaga ada apa dengan Illhoon apa kepalanya baru terbentur sesuatu?
“Ya! Kepalamu habis terbentur? Kenapa mengatakan hal yang aneh terus, hah?” aku mengangkat kepalaku dari meja lalu menatap Ilhoon kesal, Ilhoon hanya menatapku dengan tatapan polos lalu ekspresinya di ubah seolah-olah dia sedang malu. Apa apaan!
“Aku tidak mengatakan hal yang aneh, sikapmu yang membuatku bersikap aneh” aku mengerutkan kening
“kenapa kau tersipu saat aku mengacak acak rambutmu?”
Apa? Astaga pria ini!!
“Yak!! Kau jangan salah paham! Memang kau saja yang mengacak acak rambutku seperti itu? Tadi Zelo juga melakukannya padaku! Wajahku tersipu bukan karenamu tetapi gara gara pria itu! Hais, percaya dirimu itu terlalu tinggi!” Astaga. Kenapa aku jadi kesal seperti ini, ya! Pria seperti Ilhoon memang harus di bentak seperti itu! Ah! kenapa dia hari ini membuatku kesal terus!! Menyebalkan
            “WOAH! Jadi pria itu Zelo? Woahh, aku tidak percaya” Ilhoon menatapku tidak percaya menepukkan tanganya dengan mata yang melebar dan mulut terbuka, ya ya ya! Ada apa lagi dengan dia? kenapa menyebutkan nama pria itu? Zelo, Zelo, Zelo....... Mataku terbelalak. Astaga! Apa yang baru saja aku katakan?!!


Tbc…

Jumat, 25 April 2014

FF : Hope? [I Think I Love You]

Title                  : Hope 
Author              : chozaraii
 
Cast                 : Park Chanyeol
 
                          Kim Hana [OC]
 

Suport Cast      :
 
- Kim JongIn a.k.a Kai
 
- Oh Sehun
 
- Byun Baekhyun
 
- Choi Lian [OC]
 
- Han Ara [OC]
 

Genre               : AU, Romance, Friendship, School-life
 

Rating               : G
 

Disclaimer : ini cerita murni berasal dari otak saya, kesamaan cerita, karena unsur kebetulan/?
 
bagi kalian yang mengenal dan tidak mengenal saya tetapi membaca cerita ini tolong tinggalkan kometar / keritik yang bisa membatu saya memperbaiki tulisan saya! Thankyou<3:)
 

[
: typo bertebaran] 

...
 


            Perasaan menyebalkan ini datang, entah dari mana awal mulanya, aku mulai tersiksa, aku tidak bisa mengacuhkannya lagi, ini sudah sangat jelas.. Aku menyukainya. Tidak, aku tidak berharap, Tapi aku tidak bisa bertahan untuk tidak mengharapkannya, Oh! Menyebalkan
 


Hana POV
 

            Bulan ini Korea masuk musim panas dan kukatakan seoul sangat panas hari ini, beberapa kali aku mengusap keningku yang terus banjir keringat. Kenapa harus ada pelajaran olahraga hari ini? Membuatku jengkel saja
 
            "Kepanasan?" Suara ini, aku terpaku lalu menatapnya yang berada di depanku dalam dan menggangukan kepalaku sebagai jawaban "belikan aku minum" ucapku dingin
 
            "Aigo! Gadis pemalak" gumamnya kesal lalu meninggalkanku "Ya Ya kenapa kau pergi huh?" Teriakku memanggilnya "bukannya kau ingin minum?" Tanpa sadar aku tersenyum lalu menganggukan kepala dengan cepat, aku memperhatikannya yang sedikit berlari keluar lapangan menuju kantin, kenapa dia manis sekali? Dadaku berdegup kencang, aku menggelengkan kepalaku mengusir perasaan aneh di dalam hatiku
 
            "Ige" dia melemparkan botol airmineral yang baru saja dibelinya, aku dengan sigap mengambil botol itu lalu meminumnya
 
"Haus?" Tanyanya menatapku takjub yang sedang minum, aku minum seperti akan memakan botol itu, maaf aku haus sekali. Aku meliriknya lalu mengangguk sedikit sambil terus minum dan dia hanya menggeleng
 
            "Gomawo, chanyeol-ah" ucapku setelah hampir menghabiskan air di botol itu, "hemm" gumamnya lalu pergi meninggalkanku sambil meminum airnya yang sedari tadi di genggamnya. sudah seperti itu saja? Oh ya, apa yang aku harapkan
 
            Laki laki itu bernama chanyeol bukan seseorang yang terkenal di sekolahku tapi ya memang dia, Emm.. Dia, yaa... ah, mengapa berat sekali mengatakannya, dia. Emm... lumayan tampan, oh.. Aku akan tersedak mengucapkannya, aku menyukainya saat aku menjadi teman sekelasnya lagi tahun ini, dia pintar, jago dalam hal berolahraga, sesungguhnya tidak ada yang menarik darinya, tapi entah kenapa aku menyukainya, Aku bangun dari dudukku lalu berlari menuju kelas, aku tidak tahan panas sekali
 

            Dikelas sudah banyak murid yang lain, mereka mengipas ngipas badan mereka menggunakan buku yang tergeletak di atas meja, entah itu buku siapa yang mereka gunakan
 
            "Hana!" Aku menengok saat seseorang memanggilku "oh, wae?" Tanyaku pada lian--orang yang memanggilku-- yang sudah duduk di depanku, dia terlihat sangat senang "hari ini aku bertemu dengannya!!" Bisiknya menggebu gebu "nugu?" Tanyaku bingung "ais kau ini!" Kemudian raut wajahnya seketika berubah kesal "jungkook?" tebakku sambil mencari buku yang menganggur untuk mengipas badanku, kenapa panas sekali kelas ini?! lian hanya menatapku dengan datar "ah! Nuguyaa? Katakan dengan jelas" teriakku kesal "YA!" Dia berteriak balik lalu menarik kepalaku mendekatkan kemulutnya lalu mulai berbisik "baekhyun oppa!" Dan dia langsung membalikkan badannya memasukkan baju olahraganya ke dalam tas kemudian membereskan mejanya dengan gembira, aku hanya menatapnya datar "kenapa memanggilnya oppa? Bahkan dia satu angkatan dengan kita" cibirku pelan sambil mengipas-ngipas badanku menggunakan buku yang kutemukan di meja belakang "memangnya kenapa?! Bukankan itu terdengar lebih akrab?" Dia mendengar gumamanku
 
            "Ada apa?" Tiba tiba chanyeol sudah ada di depan mejaku sambil menyenderkan dagunya di mejaku, menatap penasaran kearahku dan lian
 
            "Apa?" Tanyaku balik "kalian membicarakan apa?" Tanyanya ulang, kenapa dia selalu ingin tau sesuatu tentang lian, apakah itu penting untuknya? Hah~ baiklah aku ini terlalu naif, aku tau perasaan apa yang chanyeol punya untuk lian, tetapi aku menutup mataku, seolah olah aku hanya melihat perasaan chaenyeol pada lian hanya sebatas teman biasa, lagipula lian menyukai baekhyun dan begitu sebaliknya
 
            "Wae?? Kenapa kau ingintau sekali? Dasar penggosip" cibir lian, aku hanya tersenyum sambil menatap chanyeol dan dia memanyunkan bibirnya "aku hanya penasaran" balasnya pelan, lalu dia menatapku yang sedang asik mengipas-ngipas "kau tidak akan mendapat informasi apa apa dariku" ucapku mengetahui arti pandangan chanyeol, dia langsung kembali ketempat duduknya dengan wajah masih cemberut. Aku makin panas
 
            "Hana ya~ bagaimana kalau kita makan toppoki sepulang dari sekolah?" Tiba tiba seorang namja sudah duduk disampingku sambil menyenderkan kepalannya di pundakku "ya!" Aku memberontak tidak suka "hari ini aku les" jawabku dingin
 
            "apa? Sejak kapan kau berusaha menjadi pintar hah?" sehun mengangkat kepalanya dari pundakku, aku mengacuhkan perkataannya "memang kau les apa?" Dia menatap wajahku dengan penasaran "les bahasa jepang"
 
            "aigo, sulit di percaya, untuk apa?" Cibirnya "lulus dari sini aku akan kuliah di jepang"
  "MWOYA?!" Aku menatap sehun dan lian kaget, kenapa mereka harus berteriak seperti itu, mengagetkanku 
"Kenapa berteriak!" bentakku kesal, mereka membulatkan matanya sepertinya benar benar terkejut "kau serius ingin pindah kejepang?!" Lian bertanya dengan mata yang hampir keluar, aku hanya diam memikirkan menjawab jujur atau tidak "kenapa kau tidak pernah mengatakan hal ini" lanjut Lian dengan mata berkaca kaca
 
            "Kau akan ke Jepang?" tiba tiba wajah Chanyeol sudah berada persis di samping wajahku, astaga. Bisakah pria ini menjaga perasanku? Jaraknya terlalu dekat
 
            "Hana ya! Kau menyakitiku, kenapa kau pergi meninggalkanku?" Pandangan kami tertuju pada Kai, aigo. Kenapa dia mengatakan hal yang menjijikan seperti itu? "Yayaya! Kau kenapa hah?" Chanyeol berjalan kearah Kai lalu merangkul pundaknya dan menggiringnya meninggalkan mejaku "kau menyukainya huh?" Aku masih bisa mendengar bisikan Chanyeol, astaga ada apa dengan mereka semua?
 
            "Aku hanya bercanda" ucapku polos sambil menatap Lian dan Sehun, Sehun langsung pergi meninggalkanku dan Lian membalikkan badannya tanpa mengatakan apapun lagi "YA! KENAPA SIKAP KALIAN SEPERTI ITU?"
 

...
 

            "Kau serius ingin pindah ke Jepang?" Tanya Chanyeol yang sudah berada di sampingku, tumben sekali dia menanyaiku "kenapa memangnya?" Tanyaku balik sambil berjalan lambat menuju gerbang sekolah
 
            "Tidak.. Hanya saja, jika kau jadi pindah bolehkah aku menitipkan salam untuk anggota AKB48? Hahahaha" apa apaan! Aku menendang kakinya dengan keras, dia tertawa terbahak. Tidak ada yang lucu, itu menjengkelkan kau tau?! Aku memakinya dalam hati "kau senangya aku tidak tinggal di korea?" Aku tercekat dengan ucapanku sendiri, tiba tiba hatiku seperti di tusuk sesuatu, perasaan menjengkelkan. Aku merutukinya
 
            "Astaga, aku hanya bercanda" dia mencubit hidungku lalu merangkul pundakku sampai kedepan gerbang, oh, tidak!! Tubuhku kaku, dan jantungku.. Jantungku berdetak tidak normal, bisakah dia tidak bersikap seperti ini!!
 
            "Tapi kau serius akan pergi...." Belum sempat Chanyeol meneruskan ucapannya "HANA-YA!" Kai berteriak lalu menabrak tubuh kami dan rangkulan Chanyeol terlepas, Ya!! Bisakah dia tidak datang disaat yang romantis seperti ini?! Kai menarik tanganku menjauhi Chanyeol "kau akan pindah ke Jepang?" Matanya menatapku tidak fokus, ada apa dengan pria ini?!
 
            “Tidak tau" jawabku seadanya "kenapa tidak tau?" Tanyanya lagi tidak sabaran, aku menaikan alismataku "aku sibuk, akan kujawab nanti" aku mengiraukan pertanyaanya lalu pergi menuju halte, busku sudah datang, Kai terus memanggil manggil namaku, aku tidak peduli, tumben sekali dia khawatir seperti itu dulu berbicara dengankupun dia tidak pernah, aneh.
 
            Aku menempati bangku paling belakang, lalu memasang earphone dan memejamkan mata menikmati lagu yang kuputar acak, tiba tiba bayangan Chanyeol yang bersikap manis berkeliaran di otakku, bahkan wajahnya tidak bisa lepas di ingatanku. Ah.. Ini berbahaya, aku semakin yakin aku menyukainya, beberapa minggu yang lalu aku mengetahui fakta bahwa aku mempunyai perasaan aneh kepada pria itu, aku bingung kenapa aku merasa kesal saat Chanyeol berdekatan dengan Han Ara , dan perasaan kesalku itu membuatku frustasi berat, aku masih berusaha menyangkalnya, dia temanku tidak begitu dekat memang, tetapi tetap saja aku tidak ingin memiliki perasaan kepada temanku sendiri, tetapi semenjak aku sekelas lagi dengannya dan aku semakin dekat denga pria itu, perasaanku menjadi semakin jelas... Aku tidak bisa membantahnya lagi, aku benar benar menyukainya bahkan memikirkannya saja membuatku berdebar. Oh, Tuhan, tolong jangan buat perasaan ini terus meningkat

Aku menghembuskan nafas pelan, bagaimana jika aku mendekatinya? Ya sebenarnya kami sudah dekat, tapi mencoba mendekatinya dalam hal lain.. Oh tidak kim hana, bahkan kau sekarang mengharapkannya sekarang? Tidak tidak apa yang aku pikirkan? Mengharapkannya? Kau hanya akan merasakan sakit hati, menyukainya secara diam diam, ya itu sudah sangat cukup, jangan sampai perasaan ini menjadi obsesi untuk mendapatkannya “ah, aku menyedihkan” gumamku memejamkan mata “jangan sampai pria itu bersikap manis lagi seperti tadi, oh Tuhan, jantungku” meraba dadaku yang berdetak kencang

-TBC-

Jumat, 11 April 2014

Capture MV Bangtan Boys Haruman (Just One Day)

nahhh.. ini dia hasil capture-an aku dari mv haruman hihi


abis liat bts haruman mv shooting sketch ngeliat suga pout begini...huhu;;;