Title :True
Love?
Author : chozzaraii
Cast : Park Jina [OC]
Choi Junhong a.k.a Zelo
Jeon Jungkook
Kim Nana [OC]
Suport Cast : Jung Ilhoon
Rating : G
Genre : AU, School-life, Romance
...
Author POV
“Ah!
Apakah namja itu sudah datang? Astaga kenapa aku bisa terlambat bangun” seorang
gadis dengan tergesa gesa memasuki ruang kelas yang sudah terisi beberapa
murid, ia menempati bangku yang berada
paling pojok dekat jendela, merapikan rambutnya yang menutupi mukanya lalu
menatap keluar jendela yang berhadapan langsung dengan lapangan sepakbola,
biasanya ia menemukan namja itu melewati tengah lapangan bersama teman temannya,
apakah ia terlambat? Gadis itu langsung melihat jam yang melingkar di
tengannya, ia hanya telat sedikit biasanya namja itu datang jam setengah
delapan, apakah dia sudah datang??? Seketika semangatnya menguap
“mencari
seseorang, Jina ssi?” gadis itu tersentak saat seseorang berbicara di
telinganya “ya! Kau ngagetkanku!!” Gadis yang di panggil Jina itu memekik
kesal, dadanya berdegup kencang takut rutinitas paginya itu di ketahui orang
lain
“hei, adanya
kau yang mengaggetkan kami, tiba tiba kau memasuki kelas dengan berlari lalu
menatap keluar jendela dengan gerakan aneh, kau di kejar kejar seseorang?” ilhoon
sang ketua kelas sekaligus teman Jina itu bertanya penasaran
“tidak, kau
berlebihan” jawab Jina kaku lalu pergi menuju mejanya yang sesungguhnya,
terpaksa dia tidak melihat namja yang ia sukai hari ini karena kelakuannya hari
ini yang mencolok, takut teman teman yang lain mengetahui apa yang ia
perhatikan selama ini
“memangnya
dia melihat apa?” ilhoon bergumam sambil memperhatikan keluar jendela, mata
Jina terbelalak saat Ilhoon mengintip jendela yang berhedapan langsung dengan
lapangan, dengan melangkah cepat Jina sudah berada di depan Illhoon
“Ilhoon ssi,
A.. Aku ingin menanyakan sesuatu” Jina tergagap sambil mencoba mengalihkan
perhatian Illhoon, bisa gawat kalau Ilhoon melihat namja itu
Illhoon
menatap Jina curiga “apa yang kau sembunyikan?” Ilhoon tersenyum evil tidak
menggubris ucapan Jina dan Ilhoon melihat sesuatu yang menarik melihat Jina
yang gelagapan
“Ti… dak, tidak
ada” Jina meruntuki dirinya suaranya semakin gugup, Ilhoon melihat keluar
jendela lagi, mencari alasan kenapa Jina begitu gugup “Ya!! Jangan
menghalangiku” Jina menutupi jendela dengan badannya
“Tidak ada apa
apa disana!! Kau tidak percaya sekali sih?” Jina mendorong Ilhoon menjauhi
jendela “kalau tidak ada apa apa kenapa kau sangat gugup huh?” Ilhoon
menyeringai “Aku tidak gugup!” Bentak Jina
“Apa
yang sedang kalian lakukan dimejaku?” suara lain menyadarkan Jina dan Ilhoon
yang sedang ribut sendiri, Jungkook si
pemilik meja menatap aneh kepada dua orang yang tengah dorong dorongan itu
“jungkook-ssi
bisa kau memberi tauku sia-hhmpp…” Jina
mendekap mulut Ilhoon lalu menarik Ilhoon menjauh
“kami tidak
melakukan apapun, hehe” Ucap Jina dengan tertawa terpaksa, Jungkook hanya
mendelikkan bahunya sambil menatap aneh kedua orang itu yang berjalan menjauh
“Yaa,
katakan padaku siapa orangnya” ucap Ilhoon setelah berhasil melepaskan tangan
Jina yang menyumpal mulutnya
“aku tidak
mengerti apa yang kau bicarakan” balas Jina polos—pura pura polos lebih
tepatnya— “tidak perlu takut Jina-ssi, aku akan merahasiakannya” Ilhoon memasang
wajahnya dengan penuh keyakinan “merahasiakan apa? Bahkan tidak ada yang perlu
di rahasiakan” cibir Jina
“ya ya! Aku
pikir aku tidak tau, kau sedang melihat seseorang yang kau suka kan?” tebak Ilhoon
sambil sersenyum lebar, Jina menatap
Illhoon tajam berusaha tidak terhasut perkataan Ilhoon
“jangan membuat
berita yang tidak benar” ucap Jina dingin lalu meninggalkan Ilhoon,
bagaimanapun dia harus melihat namja itu hari ini, kebiasannya sejak masuk
sekolah ini, ia tidak pernah absen melihat wajah namja yang membuatnya tertarik
itu, sebelum Jina keluar kelas ia melirik sekilas kearah Jungkook, Jungkook
adalah teman pria yang Jina kagumi jadi jika Jungkook sudah berada di kelas
saat ini, sudah pasti pria itu juga sudah ada di kelasnya, Jina buru buru
keluar kelas beberapa menit lagi bel berbunyi ia takut tidak bisa melihat pria
itu
“Jina-ssi,
Ya!! Kenapa pergi? Aish bocah itu” teriak Ilhoon yang masing bisa di dengar
dengan baik oleh Jina
Jina berjalan
cepat hampir berlari dan langkahnya berhenti pada sebuah kelas, dia tau betul
kelas itu milik siapa, apa dia harus mengintip? Tapi kalau dia di curigai
bagaimana? Tapi dia penasaran.. mengintip sekikit tidak masalah, tidak tidak..
gadis itu menggeleng cepat bahkan tanpa sadar gadis itu sudah berjalan
bulak-balik didepan kelas itu, menimbang nimbang apakah ia harus mengintip atau
tidak, pada saat ia ingin berbalik lagi tiba-tiba ia menabrak seseorang
“Omona”
keseimbangan gadis itu hilang dan tubuhnya akan jatuh ke belakang jika tangan
itu tidak menarik tubuh Jina
“gwenchana?”
mata Jina melebar dan jantungnya berdetak tidak beraturan dia tau betul siapa
pemilik suara itu, mata Jina menatap mata itu lurus mulutnya kaku dan
sepertinya wajahnya kini sudah mulai memanas, orang itu membantu Jina berdiri
dengan benar lalu tersenyum manis
“lain kali
lebih berhati hati” orang itu mengacak acak rambut Jina sambil berlalu memasuki
kelasnya, keseimbangan Jina hampir hilang kembali tetapi ini dengan alasan yang
berbeda, kakinya seperti tidak mempunyai tulang bahkan tangannya bergetar
sekarang, ia menyentuh rambutnya, apakah
ini nyata? Apakah ini nyata? Apakah ini nyata?
“Astaga mimpi
apa aku semalam” Jina meloncat loncat kegirangan sambil mengelus rambutnya,
bahkan dia tidak sadar orang yang di tabraknya tadi masih memperhatikan Jina
yang meloncat loncat kegirangan, orang itu tersenyum lucu melihat kelakuan Jina
“kenapa
kau belum masuk kelas?” Jina membeku lalu membalikkan badannya perlahan, disana
sudah ada guru matematika yang menatapnya sangar
“kau tidak
mendengar bel sudah berebunyi dari tadi? Kenapa masih disini?”
“A-A sakit
seosangnim, Aduh” Jina meringis saat Guru matematikanya itu menjewer Jina
sambil menyeretnya menuju kelas Jina, dia lupa kalau jam pelajaran pertama
Matematika, Jina memohon agar jeweran itu berhenti sambil berjalan menuju
kelasnya, Jina agak menyesal kenapa Guru matematikanya itu sangat mengenal
dirinya
“Aduh,
seosangnim aku bisa berjalan sendiri”
Gurunya itu tidak menggubris rengekan Jina dan terus berjalan menuju
kelas Jina tanpa melepaskan jewerannya
“hei!
Apa yang kau lihat? Kenapa tersenyum sendiri seperti itu?” Zelo tersadar saat
seorang temannya menyenggol pundaknya pelan “Aniya”
“aneh sekali”
temannya ikut melihat pandangan zelo tetapi dia tidak menemukan apapun lalu
temannya itu menatap zelo dengan tatapan ‘apa kau sudah gila?’ Zelo hanya
mendelikkan bahunya lalu mengeluarkan bukunya dari dalam tas saat guru
sejarahnya memasuki kelas, Zelo sesekali melirik kearah luar lalu tersenyum
kecil “menarik” gumamnya, lalu mulai focus pada gurunya yang mulai mengabsen
…
Jina POV
Bel berbunyi dua kali menandakan pelajaran
pertama usai aku merebahkan kepala ke atas meja, membuang nafas pelan lalu
mengacak ngacak rambutku sebal, aku tidak bisa berkonsentrasi gara gara pria
itu, terpaksa hari ini aku harus mengeluarkan uang untuk meneraktir temanku
agar mau mengajariku materi yang baru di bahas tadi
“ada apa? kau terlihat frustasi?” lagi lagi
pria ini, Ilhoon mengacak acak rambutku yang sudah berantakan lalu duduk di
depanku setelah mengusir si empunya bangku, aku menyentuh kembali kepalaku
mengingat kejadian yang terjadi satu jam yang lalu, tanpa sadar aku tersenyum
lalu dadaku kembali berdegup kencang
“Ya, kenapa wajahmu memerah? Kau senang ya
aku mengacak acak rambutmu? Hahaha” astaga, percaya diri sekali dia tapi apakah
benar wajahku memerah? Aku merasakan telingaku panas
“apa kau begitu senang? Wajahmu seperti
kepiting rebus, astaga aku tersanjung” ais! Apa yang dia sedang katakan?
“jangan mengajakku bicara” gumamku sambil
memejamkan mata
“Ya! Ini sikapmu pada orang yang kau
sukai?” aku tersedak dengan air liurku sendiri “mwoya?”
“kau menyukaikukan? Lihat wajahmu itu,
terlihat jelas” astaga ada apa dengan Illhoon apa kepalanya baru terbentur
sesuatu?
“Ya! Kepalamu habis terbentur? Kenapa mengatakan
hal yang aneh terus, hah?” aku mengangkat kepalaku dari meja lalu menatap Ilhoon
kesal, Ilhoon hanya menatapku dengan tatapan polos lalu ekspresinya di ubah
seolah-olah dia sedang malu. Apa apaan!
“Aku tidak mengatakan hal yang aneh,
sikapmu yang membuatku bersikap aneh” aku mengerutkan kening
“kenapa kau tersipu saat aku mengacak acak
rambutmu?”
Apa? Astaga pria ini!!
“Yak!! Kau jangan salah paham! Memang kau
saja yang mengacak acak rambutku seperti itu? Tadi Zelo juga melakukannya
padaku! Wajahku tersipu bukan karenamu tetapi gara gara pria itu! Hais, percaya
dirimu itu terlalu tinggi!” Astaga. Kenapa aku jadi kesal seperti ini, ya! Pria
seperti Ilhoon memang harus di bentak seperti itu! Ah! kenapa dia hari ini
membuatku kesal terus!! Menyebalkan
“WOAH!
Jadi pria itu Zelo? Woahh, aku tidak percaya” Ilhoon menatapku tidak percaya
menepukkan tanganya dengan mata yang melebar dan mulut terbuka, ya ya ya! Ada
apa lagi dengan dia? kenapa menyebutkan nama pria itu? Zelo, Zelo, Zelo.......
Mataku terbelalak. Astaga! Apa yang baru saja aku katakan?!!
Tbc…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar